Minggu, 21 Oktober 2012


8 Aturan Emas Desain User Interface


    a. Konsistensi
    Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan.
      b. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut
      Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro.
      c. Memberikan umpan balik yang informatif
      Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya.
      d. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan
      Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif akan meberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.
      e. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana
      Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sedehana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.
      f. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya
      Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan; sehingga pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan.
      g. Mendukung tempat pengendali internal (internal locus of control)
      Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden.
      h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek
      Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan tindakan.
      Referensi:
        Shneiderman, B., 1998, Designing the User Interface – Strategies for Effective Human-Computer Interaction, Third Edition, Addison-Wesley, USA.
    • sumber : iwanbinanto

SejarahJavaScript
diperkenalkan pertama kali oleh Netscape pada tahun 1995. Pada awalnya bahasyansekarang disebut JavaScript ini dulunydinamai
“LiveScript” 
yang berfungsisebagai bahasa sederhana untuk browser Netscape Navigator 2 yang sangat populer pada saat itu.Kemudian sejalan dengan sedang giatnya kerjasama antara Netscape dan Sun (pengembang bahaspemrogramaJavapadmasitumakNetscapmemberikannama
“JavaScript” 
kepada bahasa tersebut padtanggadesember 1995. Padsaayang bersamaan Microsoft sendiri mencoba untuk mengadaptasikan teknologi ini yang mereka sebutsebagai
“Jscript” 
di browsemilimereka yaitInternet Explorer 3. JavaScripsendirimerupakan modifikasdarbahasa pemrograman C++ dengan polpenulisan yanlebihsederhana dari bahasa pemrograman C++. 
DefinisiJavaScript
adalah bahasa pemrograman yang khusus untuk halaman web agar halamanweb menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari suku katanya terdiri dari dua suku kata, yaitu Javadan ScriptJavadalah Bahasa pemrograman berorientasi obyek, sedangkan Script adalahserangkaian instruksi program. Dalam aplikasi client untuk Navigator, pernyataan Java Scriptyang tertulis dalam sebuah halaman web dapat mengetahui dan merespon perintah pemakaiseperti gerakan mouse, input form, dan navigasi halaman HTML.Sebagacontohanddapamenulisebuah fungsi JavScript untuk memverifikasi bahwa seseorang telah benamenuliskainformasi yancocodalam sebuah foryangmeminta diisi nomor telepon dan nomor kode pos. Tanpa transmisi jaringan apapun, sebuahhalaman HTML yang dilengkapi dengan tulisan Java Script dapat menginterpretasikan teks yangdituliskan pada halaman tersebut dan memberikan tampilan teks dialog penolakan apabila teksyang dituliskan tadi salah. Atau anda dapat mempergunakan Java Script untuk memerintahkansebuah aksi (seperti memainkan file suara, mengeksekusi sebuah
“applet” 
atau berkomunikasi

Sabtu, 20 Oktober 2012

Sejarah JavaScript
JavaScript pertama kali diperkenalkan oleh Netscape pada tahun 1995. Pada awalnya bahasa yang sekarang disebut JavaScript ini dulunya dinamai “LiveScript”” yang berfungsi sebagai bahasa sederhana untuk browser Netscape Navigator 2 yang sangat populer pada saat itu. Kemudian sejalan dengan sedang giatnya kerjasama antara Netscape dan Sun (pengembang bahasa pemrograman “Java”) pada masa itu, maka Netscape memberikan nama “JavaScript” kepada bahasa tersebut pada tanggal 4 desember 1995.
Pada saat yang bersamaan Microsoft sendiri mencoba untuk mengadaptasikan teknologi ini yang mereka sebut sebagai “Jscript” di browser milik mereka yaitu Internet Explorer 3. JavaScript sendiri merupakan modifikasi dari bahasa pemrograman C++ dengan pola penulisan yang lebih sederhana dari bahasa pemrograman C++.
Pengertian JavaScript
JavaScript adalah bahasa pemrograman berbasis prototipe yang berjalan disisi klien. Jika kita berbicara dalam konteks web, sederhananya, kita dapat memahami JavaScript sebagai bahasa pemrograman yang berjalan khusus untuk di browser atau halaman web agar halaman web menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari suku katanya terdiri dari dua suku kata, yaitu Java dan Script. Java adalah Bahasa pemrograman berorientasi objek, sedangkan Script adalah serangkaian instruksi program.
Secara fungsional, JavaScript digunakan untuk menyediakan akses script pada objek yang dibenamkan ( embedded ). Contoh sederhana dari penggunaan JavaScript adalah membuka halaman pop up, fungsi validasi pada form sebelum data dikirimkan ke server, merubah image kursor ketika melewati objek tertentu, dan lain lain.
Yang Harus Diperhatikan Dalam Penulisan JavaScriptYang harus diperhatikan dalam pengelolaan pemrograman JavaScript, diantaranya JavaScript adalah “case sensitive”, yang artinya JavaScript membedakan huruf besar dan huruf kecil. Jika Anda pernah belajar bahasa pemrograman seperti Turbo C atau C++, maka sama seperti bahasa pemrograman tersebut, dimana huruf T tidak sama dengan huruf t.
Dalam bahasa pemrograman JavaScript juga, sebagai contoh fungsi perintah var tidak boleh ditulis Var dan juga tidak boleh ditulis VAR (huruf besar semua), yang benar adalah var (huruf kecil semua). Perintah lain adalah new Date tidak boleh ditulis new date (huruf kecil semua), dsb.
sumber : gugling

Jumat, 05 Oktober 2012

HTML VS HTML5?

Kelebihan dan Kekurangan HTML:

Merupakan bahasa penkodean yang lintas platform (cross platform), maksudnya HTML dapat digunakan pada berbagai jenis mesin komputer yang berbeda dan berbagai macam sistem operasi yang berbeda. Jadi bersifat fleksibel karena ditulis cukup dengan menggunakan editor karakter ASCII.
Dapat disisipi gambar baik gambar statis atau dinamis (animasi) termasuk menggunakan gambar untuk dijadikan hyperlink. Gambar di sini digunakan untuk merujuk pada suatu halaman web, dimana setiap titik-titik yang sudah didefinisikan berupa rectangular (kotak), poligon (kurva tak beraturan) atau lingkaran digunakan untuk 'jump' ke halaman lain, atau link ke halaman di luar web yang bersangkutan.
Dapat disisipi animasi berupa Java Applet atau file-file animasi dari Macromedia Flash atau Macromedia Shockwave (untuk keperluan ini, browser harus memiliki plug-in khusus untuk menjalankan file-file animasi ini).
Menghasilkan halaman yang statis, untuk memperoleh halaman yang dinamis harus menggunakan bahasa pemrograman tertentu seperti Javascript atau VBScript dan animasi seperti Flash atau Shockwave.
Tidak dapat menghasilkan halaman yang interaktif. Interaktif di sini maksudnya client dapat berinteraksi dengan server. Untuk keperluan itu, HTML harus disisipi bahasa pemrograman yang dapat menangani hal tersebut, contohnya Perl atau Tcl.




Kelebihan dan Kekurangan HTML5:

HTML 5 Dapat ditulis dalam sintaks HTML (dengan tipe media text/html) dan XML.
Dulu, untuk bisa memberikan interaksi menggambar di halaman web kita harus memakai applet Java atau Flash. HTML 5 akan memberikan satu opsi tambahan berupa canvas. Seperti namanya, canvas adalah media yang bisa dicorat-coret langsung. Tidak lagi perlu memuat plugin khusus
Embed Audio Video Secara Langsung
Integrasi yang lebih baik dengan aplikasi web dan pemrosesannya.
Integrasi (’inline’) MathML dan SVG dengan doctype yang lebih sederhana.
Penulisan kode yang lebih efisien.
Dapat dimengerti oleh browser lawas (backwards compatible). Sehingga istilah ‘deprecated’ tidak akan diperlukan lagi.

Berikut beberapa struktur element baru yang hadir di HTML 5 :
1. header
Element header mengandung informasi awal dari sebuah seksi atau halaman. Ini bisa mengacu pada dokumen kita hingga seluruh isi konten.
2. nav
Element nav digunakan untuk menampung link menuju halaman lain, atau menuju bagian lain di halaman yang sama.
3. section
Element section mewakili bagian dari halaman atau aplikasi. Element ini mirip dengan div.
4. article
Element article mewakili bagian tertentu dari dokumen yang bisa berdiri sendiri.
5. aside
Mewakili konten yang berhubungan dengan area utama dari dokumen. Biasanya dimiliki oleh sidebar yang berisi ‘related post’,'tag clouds’, dll.
6. footer
Digunakan sebagai tanda, tidak hanya pada halaman, tapi semua bagian yang ada. Bisa dibilang kita menggunakan footer lebih dari satu kali.



SUMBER: 

Kamis, 27 September 2012


MIRAGE TABLE

Microsoft kembali memamerkan sebuah teknologi meja masa depan, MirageTable, yang merupakan sebuah meja yang dibekali dengan teknologi Augmented Reality.
MirageTable adalah sebuah perangkat augmented reality yang memungkinkan pengguna pada lokasi yang berbeda untuk bekerja bersama melalui sebuah aktivitas di atas meja. MirageTable akan “mengelabui” mata dan juga otak pengguna dengan “seamless 3D shared task space” yang merupakan ruang kerja virtual 3 dimensi sehingga seolah-olah pengguna sedang bekerja di meja yang sama.
Cara kerjanya cukup sederhana, untuk menghasilkan efek yang diinginkan, dibutuhkan sebuah proyektor 3 Dimensi, Microsoft Kinect dan selembar plastik putih yang melengkung untuk ditempatkan di depan pengguna.
Proyektor 3D akan digunakan untuk menyorot garmbar ke selembar plastik putih, sedangkan Microsoft Kinect akan melacak arah pandangan masing-masing pengguna, selain juga berfungsi untuk menangkap benuk dan tampilan objek yang diletakan dipermukaan dengan pengguna yang duduk dibelakang objek.

sumber :